Senin, 25 Maret 2013

Memanfaatkan Teknologi untuk Efektivitas Pekerjaan


Adakah hubungan teknologi dengan efektivitas pekerjaan? ada!

ini dia:

 

Tingkat yang luar biasa dan penggunaan teknologi yang saat ini berlangsung tidak pernah berhenti telah membuat saya takjub! Kami cukup kewalahan karenanya. Sesuatu yang sederhana seperti keputusan untuk membeli sebuah telepon genggam dapat dilakukan dengan cepat telah menjadi pengalaman yang melumpuhkan karena pilihan ‘teknis’ yang kami miliki.
Tempatkan hal ini dalam konteks pekerjaan kita dan hidup kita sehari-hari dan seringkali kita tidak tahu dari mana kita memulainya. Semuanya berbicara mengenai genetika, robotika, kecerdasan buatan, dan teknologi nano! (Huh?)




Berikut ini adalah delapan saran yang dapat membantu memandu anda untuk menuju ke titik keberhasilan dalam dunia teknologi yang semakin meningkat :
1. Membuat komitmen yang baik untuk mempelajari hal baru, bahkan semua hal yang sepertinya mustahil bagi anda. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa jika anda memaksa diri anda untuk mempelajari sesuatu hal yang baru maka otak anda benar-benar akan beradaptasi dan membuatnya menjadi lebih mudah bagi anda untuk memahami subyeknya.
2. Mengembangkan strategi pada apa yang anda butuhkan untuk dipelajari dan teknologi apa yang anda pikir akan anda perlukan dalam pekerjaan dan dalam hidup pribadi anda. Dengan memiliki gambaran yang nyata mengenai apa yang anda yakini akan membantu anda mempertinggi peluang anda untuk sukses.
3. Jika anda telah mengetahui dengan jelas mengenai teknologi apa yang ingin dikuasai kemudian telitilah semua sumber yang potensial untuk mempelajari teknologi tersebut ( buku, majalah, situs internet, program televisi, dan lain-lain).
4. Ajari diri anda dengan bahan subyeknya … secara literal jadilah ‘ahli’ di bidang tersebut. Ikuti webinar, kursus, buku-buku, tautan dan bahan dari situs web gratis, dan lain-lain.
5. Jaringan merupakan cara terbaik untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki kegemaran yang sama dengan subyek yang diberikan dan banyak yang mau membagi pemikiran dan keahlian mereka. Ikutilah kelompok-kelompok yang sama, organisasi jaringan profesional, asosiasi, dan lain-lain.
6. Jika anda mulai merasa nyaman dengan penguasaan teknologi tersebut, tawarkan diri anda menjadi tutor atau mentor bagi orang lain yang pengetahuannya mengenai subyek tersebut lebih sedikit daripada anda. Jadi sukarelawan untuk ditugaskan mengajar atau presentasi mengenai dasar-dasar “bagaimana” teknologi tersebut.
7. Gigihlah dalam mengejar pengetahuan tentang subyek teknologi. Disiplinlah dengan proses pembelajaran !!
8. Perbaharui pemahaman anda dan semanat anda dalam teknologi. ‘Siklus hidup’ teknologi pada setiap bidang yang dapat kita pikirkan sangatlah singkat. Jika anda belajar terus dari waktu ke waktu, maka akan lebih mudah untuk menentukan apa yang tidak anda ketahui.
Itulah dia! Kini anda mengetahui delapan cara untuk memastikan bahwa anda tidak hanya bersaing dengan dunia teknologi yang berkembang namun juga sebenarnya berkembang dalam proses. Semoga berhasil!
http://www.articlesbase.com/human-resources-articles/people-and-technology-eight-ways-you-can-be-effective-too-2377353.html



Psychology Hints: Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang ‘mengadopsi di awal’ teknologi (dan hal baru pada umumnya) yang paling memungkinkan untuk bertahan hidup bahkan mencapai kesuksesan. Tentu saja hal ini juga berkaitan dengan ergonomic dan bagaimana proses motivasi dan kenyamanan serta keselamatan kerja terpenuhi. Di manakah anda akan jatuh pada kontinum pengalaman hidup dan hasil ketika semua telah dikatakan dan dilakukan? Apakah anda mampu mengikutinya?

PSIKOLOGI MUSIK



 Psikologi musik? emang ada ya?
nah ternyata memang ada psikologi yang dihubungkan dengan musik (lagian jaman sekarang seluruh aspek kehidupan dihubungkan ke psikologi...)

penasaran? yuk mari cek infonya...

  Pada hakekatnya, musik adalah produk pikiran. Maka, elemen vibrasi (fisika dan kosmos) dalam bentuk frekuensi, amplitude dan durasi belum menjadi musik bagi manusia sampai semua itu di transformasikan secara neurologis dan di interpretasikan melalui otak menjadi: pitch (nada-harmoni), timbre (warna suara), dinamika (keras-lembut) dan tempo (cepat-lambat). Transformasi ke dalam musik dan respon manusia (perilaku) adalah unik untuk di kenali (kognisi) karena otak besar manusia berkembang dengan amat pesat sebagai akibat dari pengalaman musical sebelumnya.
                Kemudian, psikologi sebagai ilmu tentang pikiran dan perilaku akan menjadi suatu pengetahuan dasar yang dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana persisnya kinerja sensori menghasilkan peningkatan perkembangan otak serta memperkaya hidup manusia. Sementara pengetahuan kognisi berkewajiban memastikan hubungan semua jaringan saraf sensori (indera), motorik, koneksi antar saraf dan saraf otak layaknya sebuah computer raksasa. Di dalamnya termasuk pembahasan aspek belajar yang meliputi pemahaman dan efisiensi komunikasi dari fungsi saraf. Seorang psikolog musik kemudian harus bertanggung jawab dan berinisiatif pada pekerjaan yang terintegral, yaitu psikolog musik harus bermain dalam ruang lingkup interdisiplin bahkan multidisiplin dalam upaya menemukan jawaban atas pertanyaan tentang pengaruh dan respon. Untuk itu dibutuhkan penggabungan seni dan pengetahuan musik, mengasimilasi dan memberi informasi dari kesatuan tersebut, serta bertanggung jawab untuk diseminasi hasil penggabungan itu ke dalam praktik pendidikan, kurikulum dan praktik klinis, penelitian dan model-model teoretis lainnya.
                Dalam pemahaman sehari-hari, musik seringkali dikaitkan dengan perasaan. Di satu sisi, musik dianggap sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan, dan di sisi lain musik dianggap dapat menggugah perasaan pendengarnya. Karena kedekatannya dengan kehidupan manusia, maka kajian tentang musik hampir selalu terkait dengan kajian tentang perilaku manusia (Sloboda & O’Neill, 2001). Mereka yang berkecimpung dengan dunia music mengakui bahwa komposisi musik tidak mungkin di pisahkan dari gejolak perasaan penciptanya, sementara bagi mereka yang menyukai musik, setiap rangkaian melodi, irama, timbre dan dinamika sangat mungkin menimbulkan perasaan tertentu yang berbeda-beda.
                Kedekatan musik dengan perasaan manusia ini ternyata justru menyebabkan kajian di bidang musik dan emosi tidak dirasakan sebagai suatu hal yang mendesak. Jika penelitian di bidang musik dan tumbuh kembang anak segara merebut pasaran, begitu pula kajian ilmiah di bidang musik dan kognisi, tetapi tidak demikian dengan kajian musik dan emosi!

                Selain itu musik juga disejajarkan dengan disiplin dasar lainnya yang penting intuk dihadirkan di dalam pendidikan. Semua itu karena alasan-alasan berikut :
  •          Musik dapat membuat seseorang merasa lebih hidup.
  •          Musik mengkombinasikan perilaku dan keterampilan berpikir lainnya.
  •          Musik member jalan bagi imaji dan kreasi, mengkontribusikan ekspresi diri dan kreatifitas.
  •          Musik memperkaya kehidupan, sebagai cara untuk memahami warisan budaya.
  •          Musik meningkatkan sensitivitas.
  •          Musik mengembangkan persepsi kognisi dan motorik.
  •          Musik merangsang kreatifitas sekaligus individualitas.
  •          Musik meningkatkan rasa harga diri.
  •          Musik mengembangkan intelegansi.
Dan satu lagi, musik sebagai jalan keluar terapi manusia !


                Pada prinsipnya, terapi musik adalah tipe terapi non-verbal yang berbeda dengan terapi konvensional (konseling) lainnya dimana klien diminta mengutarakan perasaan dan menceritakan pengalaman hidupnya. Musik memberikan alternative bagi terapi konvensional dan mencukupi klien dengan beberapa keunggulan seperti :
  • Berpikir dan merasakan secara langsung.
  • Memiliki kesempatan mengisi perasaan untuk beberapa periode sehingga bisa dieksplorasi, diuji dan diolah lewat kerjasama dengan terapis.
  • Mengkondisikan ekspresi pikiran dan perasaan secara non-verbal yang belum pernah dirasakan klien karena terbiasa berekspresi secara verbal.
                Ada banyak sekali ulasan mengenai musik. Di dalam konteks bidang psikologi sendiri menjelaskan segala aspek hubungan antara musik dengan emosi seperti yang sudah saya paparkan diatas, kemudian juga musik dengan kognisi, musik dengan intelegensi maupun musik dengan pendidikan. Untuk lebih lengkapnya mengenai psikologi musik, Anda bisa jelajahi langsung melalui buku yang saya jadikan sumber tulisan ini…

                   Djohan. 2009. "Psikologi Musik (Cetakan ke III: Edisi Revisi)". Yogyakarta: Best Publisher.
            




Psychology Hints:
Dari sejarah perkembangan musik terlihat bahwa di masa lalu musik terkait dengan dua fungsi pokok, yaitu sebagai sarana nemesis (Yunani: transformasi dan imitasi dari luar ke dalam diri manusia) dan juga katarsis yang mengandung arti pemurnian jiwa melalui pengalaman emosional. Jadi fungsi musik itu adalah untuk merefleksikan emosi melalui kata-kata.

Ergonomi, Jagonya Menyulap Lingkungan Kerja Menjadi Nyaman


Sejarah Ergonomi

Ergonomi mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya. Beberapa kejadian penting diilustrasikan sebagai berikut:



C.T. Thackrah, England, 1831
Trackrah adalah seorang dokter dari Inggris/England yang meneruskan pekerjaan dari seorang Italia bernama Ramazzini, dalam serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang tidak nyaman yang dirasakan oleh para operator di tempat kerjanya. Ia mengamati postur tubuh pada saat bekerja sebagai bagian dari masalah kesehatan. Pada saat itu Trackrah mengamati seorang penjahit yang bekerja dengan posisi dan dimensi kursi-meja yang kurang sesuai secara antropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga mengakibatkan menbungkuknya badan dan iritasi indera penglihatan.

F.W. Taylor, U.S.A., 1989
Frederick W. Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan metoda ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan.

F.B. Gilbreth, U.S.A., 1911
Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini lebih mendetail dalam Analisa Gerakan dibandingkan dengan Taylor. Dalam bukunya Motion Study yang diterbitkan pada tahun 1911 ia menunjukkan bagaimana postur membungkuk dapat diatasi dengan mendesain suatu sistem meja yang dapat diatur turun-naik (adjustable).

Badan Penelitian untuk Kelelahan Industri (Industrial Fatigue Research Board), England, 1918
Badan ini didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi di pabrik amunisi pada Perang Dunia Pertama. Mereka menunjukkan bagaimana output setiap harinya meningkat dengan jam kerja per hari-nya yang menurun.

E. Mayo dan teman-temannya, U.S.A., 1933
Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di suatu Perusahaan Listrik. Tujuan studinya adalah untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.

Perang Dunia Kedua, England dan U.S.A.
Masalah operasional yang terjadi pada peralatan militer yang berkembang secara cepat (seperti misalnya pesawat terbang).
Masalah yang ada pada saat itu adalah penempatan dan identifikasi utnuk pengendali pesawat terbang, efektivitas alat peraga (display), handel pembuka, ketidak-nyamanan karena terlalu panas atau terlalu dingin, desain pakaian untuk suasana kerja yang terlalu panas atau terlalu dingin dan pengaruhnya pada kinerja operator.

Pembentukan Kelompok Ergonomi
Pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi (the Ergonomics Research Society) di England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yang telah banyak berkecimpung dalam bidang ini. Hal ini menghasilkan jurnal (majalah ilmiah) pertama dalam bidang Ergonomi pada Nopember 1957.
Perkumpulan Ergonomi Internasional (The International Ergonomics Association) terbentuk pada 1957, dan The Human Factors Society di Amerika pada tahun yang sama.
Diketahui pula bahwa Konperensi Ergonomi Australia yang pertama diselenggarakan pada tahun 1964, dan hal ini mencetuskan terbentuknya Masyarakat Ergonomi Australia dan New Zealand (The Ergonomics Society of Australian and New Zealand).

definisi dan ruang lingkup

ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan dan elemen-elemen lain dalam suatu sistem dan pekerjaan yang mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode untuk merancang suatu sistem yang optimal, dilihat dari sisi manusia dan kinerjanya. Ergonomi memberikan sumbangan untuk rancangan dan evaluasi tugas, pekerjaan, produk, lingkungan dan sistem kerja, agar dapat digunakan secara harmonis sesuai dengan kebutuhan, kempuan dan keterbatasan manusia( international ergonomic assosiation, 2002)

1.ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri, karakteristik fisiolgi dan biomekanika yang berhubungan dnegan aktifitas fisik. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi fisik antara lain : postur kerja, pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak tempat kerja, keselamatan dan kesehatan.

2.ergonomi kognitif : berkaitan dengan proses mental manusia, termasuk di dalamnya ; persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi manusia terhadap pemakaian elemen sistem. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi kognitif antara lain ; beban kerja, pengambilan keputusan, performance, human-computer interaction, keandalan manusia, dan stres kerja.

3.ergonomi organisasi : berkaitan dengan optimasi sistem sosioleknik, termasuk sturktur organisasi, kebijakan dan proses. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi organisasi antara lain ; komunikasi, MSDM, perancangan kerja, perancangan waktu kerja, timwork, perancangan partisipasi, komunitas ergonomi, cultur organisasi, organisasi virtual, dll.

4.ergonomi lingkungan : berkaitan dengan pencahayaan, temperatur, kebisingan, dan getaran. Topik-topik yang relevan dengan ergonomi lingkungan antara lain ; perancangan ruang kerja, sistem akustik,dll. 



Psychology Hints: Spesialisasi bidang ergonomi meliputi : ergonomi fisik, ergonomi kognitif, ergonomi sosial, ergonomi organisasi, ergonomi lingkungan dan faktor lain yang sesuai. Evaluasi ergonomi merupakan studi tentang penerapan ergonomi dalam suatu sistem kerja yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penerapan ergonomi, sehingga didapatkan suatu rancangan keergonomikan yang terbaik.

Jumat, 22 Maret 2013

Teknologi untuk Anak Berkebutuhan Khusus Tunanetra: We love you, Special Kiddos!


Time is money. Ketika mendengar ungkapan seperti ini, sangat disadari bahwa begitu penting dan mahalnya waktu sehingga disamakan dengan uang. Dalam kondisi apapun, mengetahui pergeseran waktu jauh lebih penting. Coba bayangkan, ketika dunia ini tidak memiliki ruang waktu yang jelas, bagaimana cara kita mengetahui kapan kita melakukan sesuatu, berapa lama kita melakukan sesuatu dan lain sebagainya. Untuk itu, seluruh umat manusia di dunia perlu mengetahui waktu.

Saat ini ketika kita ingin mengetahui waktu, sudah dapat mengenalnya dengan melakukan cara-cara yang simple. Contohnya, di seluruh pelosok dunia manapun, bila ingin mengetahui waktu cukup dengan melihat satu benda yang bernama “jam”.

Masalah baru timbul. Apakah hal tersebut dapat dilakukan oleh tunanetra?. Secara logika hal itu tidak mungkin, karena ketika mendengar kata jam, yang muncul dibenak kita adalah jam yang dikenal secara visual.

 Mungkin dahulu hal itu memang mustahil, karena jam yang ada belum bisa diakses oleh tunanetra. Tetapi saat ini hal tersebut tidak lagi  mustahil, karena tunanetra juga dapat melakukannya.

 Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, hadirlah teknologi yang aksesibel untuk tunanetra. Teknologi tersebut berupa jam bicara (talking watch), Dimana talking watch ini memungkinkan tunanetra untuk dapat mengetahui waktu. Selain berfungsi visual, dapat pula berfungsi audio, hasilnya seorang tunanetra pun dapat mengetahui waktu dengan mudah.

 Tampilan fisik talking watch tidak jauh berbeda dengan jam pada umumnya. Baik berupa jam tangan, jam dinding, jam meja ataupun talking watch yang berbentuk gantungan kunci. Namun, khusus untuk talking watch, teknologi yang digunakan adalah digital yang dapat menampilkan angka-angka secara visual. Artinya, talking watch ini juga dapat dipergunakan bukan untuk tunanetra saja, melainkan juga dapat digunakan oleh user nontunanetra.

Audio yang dikeluarkan dari talking watch adalah ucapan seorang manusia. Bila dibayangkan, seolah-olah ada seseorang yang memberitahukan bahwa sekarang sudah pukul berapa dari dalam jam. Bahasa yang digunakan sudah ada dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Dari kualitas suara, kejelasan dari ucapan terdengar sangat jelas, baik suara yang menunjukkan orang itu berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan.



Selain talking watch, ada juga jam Braille. Tapi jangan kahwatir, anda yang bukan  tunanetra juga dapat menggunakannya. Dengan penggunaan tanda Braille yang sederhana, tidak mustahil para user yang bukan tunanetra juga dapat menggunakannya.

Penggunaan huruf Braille dalam jam ini menggunakan dua titik yang berdekatan untuk menunjuk angka 12, 3, 6 dan 9. Dan angka-angka lainnya seperti 1, 2, 4, 5 dan lain-lain hanya menggunakan satu titik saja.

Dengan tetap menggunakan jarum jam sebagai penunjuk waktu, tampilan jam Braille sekilas tidak jauh berbeda dengan jam tangan pada umumnya, yaitu berbentuk bundar. Khusus untuk jam Braille ini hanya tersedia untuk jam tangan. Dan jam Braille tidak dapat mengeluarkan suara sepertihalnya talking watch.  Kemudian, bagaimana tunanetra dapat mengetahui waktu, sedangkan jam ini tidak mengeluarkan suara seperti talking watch. Bahkan jam ini masih menggunakan jarum sebagai penunjuk waktunya.

Keunikkan dari jam ini adalah ketika seorang tunanetra ingin mengetahui waktu, tunanetra dapat membuka kaca luar yang melindungi isi dari jam tersebut. Ketika kaca terluar dibuka, isi dari jam Braille itu dapat diraba oleh tunanetra seperti jarum jam dan tanda-tanda Braille yang mewakili angka-angka. Akhirnya tunanetra juga dapat mengetahui sang waktu.

Dari dua jenis jam ini, masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda-beda. Untuk talking watch cenderung rentan bila terkena air, karena dampak dari air itu dapat merusak speaker tempat keluarnya suara. Pengaturan nafigasi talking watch lebih sedikit rumit, karena ada beberapa fungsi digital yang dapat dijalankan, misalnya seperti mengaktifkan alarm, menyocokan pergeseran waktu ketika tidak sesuai dengan waktu yang sedang berjalan, menentukan bunyi alarm bahkan beberapa talking watch punya kemampuan untuk merekam suara dari luar jam dan lain-lain.

Jam Braille sendiri juga demikian, namun pengaturan nafigasinya tidak serumit talking watch, mengingat penggunaannya hanya berdasarkan pada tombol kecil yang dapat diputar untuk menyocokkan jam. Jam Braille ini tidak mempunyai kemampuan untuk menentukan alarm dan hal lain yang terdapat di talking watch. Namun, kelebihan jam ini yaitu jauh lebih tahan terkena air dibandingkan dengan talking watch.




Bila berbicara masalah harga, mungkin bagi sebagian orang masih relative mahal, karena rata-rata harga dua jenis jam ini tidak kurang dari Rp. 65.000 sampai Rp. 300.000, tergantung model dan jenisnya. Keberadaan dua jenis jam ini diakui masih sangat sulit ditemui. Mengingat masih kurangnya sosialisasi tentang accessibility watch di Indonesia, oleh karena itu belum ada toko jam yang menjual dua jenis jam ini.

 Bila ingin menemukan dua jenis jam ini hanya terdapat di lembaga-lembaga tertentu yang menangani tunanetra. Namun, beberapa inndividu tunanetra juga sudah ada yang mulai melirik bisnis ini.

sumber:http://galuhpangestika-plb2011.blogspot.com/2011/12/teknologi-untuk-anak-berkebutuhan.html


Kamis, 21 Maret 2013

Psikologi Cinta...................

Sebagai makhluk yang memiliki perasaan, kita tentunya mampu merasakan cinta, entah mencintai atau dicintai. Cinta melibatkan perasaan yang mendalam, terkadang rasa ketidakegoisan, maupun komitmen; dan cinta merupakan misteri besar dalam kehidupan manusia.  Cinta merupakan komponen yang sudah ada di dalam hidup kita sejak kita mulai berada di dalam kandungan. Cinta dari ibu, cinta dari ayah, cinta dari sanak saudara, hingga cinta dari guru, cinta dari sahabat, dari pasangan, dan seterusnya. Demikian pula saat kita mencintai orang lain; kita mencintai kedua orang tua kita, saudara kita, sahabat kita, pasangan, dan seterusnya. Tetapi apakah cinta kepada orang tua, cinta kepada sahabat, dan cinta kepada pasangan adalah perasaan yang sama? Tulisan kali ini akan membahas cinta yang dirasakan oleh sepasang manusia dari sudut pandang psikologi.
Asal-Usul Cinta
Dari mana cinta datang? Saya mendadak menjadi teringat pada sebuah lagu yang berlirik, “cinta datang tiba-tiba”. Apakah cinta datang secara tiba-tiba begitu saja?
Teori perilaku mengatakan bahwa cinta muncul akibat adanya penguatan positif yang kita rasakan di dalam diri. Kita jatuh cinta kepada seseorang karena orang tersebut selalu memerhatikan atau menghargai diri kita. Dengan teori ini juga dapat dijelaskan alasan seorang anak begitu menyukai seorang guru yang selalu memberikan sang anak permen setiap mereka bertemu. Hubungan cinta akan muncul ketika ada sepasang manusia yang saling memberikan perasaan positif satu sama lain.
Teori kognitif menjelaskan bahwa cinta muncul karena kita berpikir bahwa kita mencintai. Jika kita melakukan sesuatu tanpa diberikan apapun dan kita masih melakukannya, maka kita jatuh cinta. Sebagai contoh, seorang laki-laki berpikir, “Saya selalu menemani dia berbelanja, padahal saya tidak mendapatkan apa-apa dari kegiatan ini. Kenapa saya mau menjemput dia? Kenapa saya mau menemani dirinya hingga larut malam? Saya pasti sedang jatuh cinta kepada dirinya!” Beginilah teori kognitif. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa saat kita mengira seseorang menyukai kita, maka kita akan semakin mudah tertarik kepadanya.
Teori evolusi menyatakan bahwa cinta muncul karena pada dasarnya kita membutuhkan perlindungan. Dengan cinta, kita mendapatkan pemenuhan atas perlindungan, dan kita dapat bereproduksi serta mewariskan genetika kepada generasi selanjutnya.
Teori biologi menjelaskan cinta muncul karena adanya feromon. Feromon adalah zat kimia yang dikeluarkan oleh manusia dan hewan. Zat ini diproses di dalam hipotalamus, dan feromon memengaruhi pilihan kita terhadap pasangan. Dengan kata lain, kita tertarik pada lawan jenis karena tertarik terhadap feromon yang ia keluarkan.
Macam-Macam Cinta
Secara umum cinta terbagi menjadi dua, yaitu romantic love (cinta romantis) dan companionate love.  Romantic love melibatkan rasa senang akan cinta, namun di satu sisi juga merasa khawatir akan kehilangan pasangan. Cinta romantis selalu mengharapkan cinta yang ideal, cinta yang penuh akan kebahagiaan dan romantika. Sedangkan companionate love adalah cinta yang melibatkan perasaan mendalam, kedekatan, dan juga keintiman. Pasangan dengan companionate love akan dapat menerima pasangan apa adanya dan percaya terhadap pasangan. Contoh dari romantic love adalah cinta yang umumnya terjadi pada sepasang remaja, sedangkan companionate love adalah cinta yang umumnya terjadi pada sepasang lansia yang sudah menikah selama puluhan tahun. Romantic love, meski penuh dengan harapan yang positif kepada pasangan dan melibatkan kekhawatiran akan kehilangan pasangan, bukanlah jenis cinta yang buruk. Romantic love akan menjadi cinta yang baik jika dapat dikembangkan companionate love. 
John Alan Lee, seorang psikolog, menyatakan teori tentang cinta yang disebut sebagai warna cinta. Warna-warna cinta tersebut adalah:
(1) Eros atau romantic lover: cinta dalam bentuk eros adalah cinta yang muncul semata-mata karena ketertarikan fisik. Cinta seperti ini adalah cinta yang mementingkan nafsu, dan tidak dapat bertahan lama.
(2) Ludus atau game-playing lover: sesuai dengan namanya, cinta ini semata-mata seperti sebuah permainan. Orang yang ludus menyukai rayuan gombal. Cinta ini biasanya ditemukan pada kasus cinta monyet.
(3) Storge atau quiet and calm lover: cinta ini adalah cinta yang “diam”. Rasa cinta ini tidak muncul dengan tiba-tiba dan tidak mengharapkan cinta yang ideal, romantis, pernikahan, atau sebagainya. Jika cinta ini berakhir, pasangan manusia tetap bisa berteman.
(4) Mania atau crazy lover: cinta ini disebut gila karena penuh dengan posesivitas dan ketergantungan.  Orang dengan cinta jenis ini akan begitu gelisah ketika pasangan tidak di sampingnya, namun di satu sisi akan langsung mengalami peningkatan mood ketika pasangan sudah di sampingnya.
(5) Pragma atau practical lover: cinta ini penuh dengan daftar kualitas yang mereka harapkan dalam sebuah hubungan. Orang yang pragma mengharapkan cinta yang dalam dan berakhir pada pernikahan, bahkan mereka sudah merencanakan masa depan dari cinta mereka.
(6) Agape atau selfless lover: cinta yang tidak mengharapkan apapun. Cinta yang tulus. Tidak mengharapkan balas, tidak cemburu, dan tidak meminta apapun.
Robert Sternberg, seorang profesor psikologi, menggolongkan cinta dengan cara yang berbeda. Cinta adalah kombinasi dari hasrat (passion), keintiman atau kedekatan (intimacy), dan komitmen. Macam-macam cinta berdasarkan kombinasi tiga hal tersebut adalah:
(1) Suka (liking): adanya keintiman atau kedekatan tetapi tidak ada hasrat dan komitmen. Liking biasanya muncul pada sepasang teman atau sahabat.
(2) Infatuation: hanya ada hasrat tanpa ada kedekatan dan komitmen. Cinta jenis ini dapat dengan mudah hilang dan berganti kepada pasangan yang lain.
(3) Empty love atau cinta kosong: hanya ada komitmen, tanpa ada kedekatan dan hasrat. Meskipun cinta jenis ini tidak melibatkan perasaan, tetapi perlu dikembangkan hingga terciptanya kedekatan dan hasrat.
(4) Romantic love atau cinta romantis: ada hasrat dan ada kedekatan, tetapi tidak ada komitmen. Cinta ini biasanya hanya untuk sekedar kesenangan saja, umumnya pada kasus cinta monyet.
(5) Companionate love: adanya kedekatan dan komitmen, namun tanpa hasrat. Cinta ini dapat muncul pada sepasang sahabat atau pasangan menikah yang mengalami penurunan hubungan.
(6) Fatuous love: cinta yang memiliki hasrat dan komitmen, tetapi tidak memiliki kedekatan. Cinta ini bisa dikatakan cinta yang bodoh karena muncul meskipun belum mengenal pasangan dengan baik (tidak adanya kedekatan). Cinta pada pandangan pertama dapat menjadi contoh dari cinta jenis ini.
(7) Consummate love: cinta yang memiliki baik kedekatan, hasrat, dan komitmen. Cinta ini adalah cinta yang ideal dan jenis cinta yang terbaik. Pasangan dengan cinta jenis ini saling memahami satu sama lain, saling memiliki ketertarikan satu sama lain, dan memiliki komitmen untuk mempertahankan hubungan.
Mengembangkan Cinta yang Ideal
Cinta yang ideal adalah consummate love. Untuk mengembangkan cinta yang ideal, maka pasangan harus membina kedekatan. Pasangan harus saling terbuka dan mau berbagi satu sama lain. Mereka harus mau memberikan masukan dan siap untuk menerima masukan. Dengan sikap ini, pasangan seyogyanya mampu saling memahami. Dengan ini akan muncul kedekatan. Masing-masing dari pasangan juga harus mampu memperbaiki diri dan mengembangkan diri; baik secara fisik, kepribadian, maupun spiritual. Meskipun fisik bukanlah hal yang menentukan hubungan, tetapi pasangan perlu menjaga penampilan fisik agar tidak terlihat seperti tidak terurus, terkadang orang menghubungkan penampilan dengan kepribadian. Begitu juga dengan kepribadian, munculkan sikap yang dewasa, perhatian, hangat, dan sebagainya yang sekiranya dapat membuat pasangan nyaman. Dengan ini, diharapkan hasrat dapat muncul. Dan tentu saja, pasangan harus saling berkomitmen. Saling berjanji bahwa cinta ini (jika sepasang kekasih) tidak akan dikhianati dan mampu menjaga diri dari godaan lawan jenis lain.
Agape atau cinta yang tidak mengharapkan balasan merupakan cinta yang juga tampak ideal. Tetapi bukan berarti cinta ini adalah bentuk cinta yang pasrah menerima pasangan apa adanya. Dalam berhubungan, kita memang perlu menerima keadaan pasangan sekalipun itu negatif. Misalnya adalah kasus pasangan yang kasar atau tidak mau bekerja, itu adalah sifat yang kurang baik dalam sebuah hubungan. Namun bukan berarti kita hanya pasrah menerima keadaan negatif pasangan, seharusnya kita membantunya untuk berubah. Berikan dukungan dan dampingan. Pasangan yang kasar jika dibiarkan tentu akan menimbulkan kekerasan, baik dalam masa pacaran ataupun dalam masa pernikahan (KDRT). Kita perlu memberikan penjelasan bahwa sifat kasar tersebut adalah sifat yang merugikan baik kepada diri sendiri, pasangan, dan hubungan. Ajaklah pasangan untuk berubah, dampingi dia. Selama ini mungkin kita hanya meminta ia untuk berubah tetapi tidak memberikan dukungan dan pendampingan sehingga pasangan merasa disalahkan. Jika pasangan sudah menikah dan suami tidak mau bekerja, berikan penjelasan mengapa sang suami perlu bekerja. Dalam rumah tangga, adalah wajar jika memerlukan uang. Tidak perlu melimpah, tetapi cukup untuk kehidupan sehari-hari saja sudah baik. Berikan dukungan kepada suami untuk bekerja, jika perlu bantu suami untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan potensinya; atau istri dan suami bisa sama-sama bekerja agar kondisi keuangan bisa lebih baik. Istri seharusnya tidak mendesak suami untuk menghasilkan uang yang lebih banyak, tetapi memberikan dukungan dan pendampingan agar suami dapat lebih bahagia dalam pekerjaan dan sejahtera baik mental dan fisik.
Cinta adalah hal yang wajar namun misterius dalam kehidupan manusia. Cinta terkadang menyebabkan rasa sakit, tetapi juga memberikan rasa bahagia yang mendalam; semua tergantung pada jenis cinta dan pikiran kita. Jenis cinta apakah yang sedang anda miliki sekarang?


MITOS DALAM DUNIA PSIKOLOGI: TRUTHS REVEALED!

Mungkin banyak yah yang suka bilang hal-hal yang berbau psikologi, dan masih berkenaan dengan mitos. dari dulu ternyata ada beberapa fakta unik tentang kenapa muncul beberapa mitos itu dan bagaimana fakta sebenarnya..

udah ga sabar? yuk monggo mas mbak di cek :)



Jumat, 3 September 2010 - Ini adalah ringkasan dari buku 50 Great Myths of Popular Psychology: Shattering Widespread Misconceptions About Human Nature,

Sebuah buku baru karya Scott O. Lilienfeld, Steven Jay Lynn, John Ruscio, dan Barry L. Beyerstein (Wiley-Blackwell, 2009) mengungkapkan 50 mitos psikologi. Mereka semua adalah profesor di bidang psikologi. Selain 50 mitos dipaparkan dengan begitu banyak referensi ilmiah (setidaknya 74 referensi), juga diberikan sekitar 250 mitos psikologi minor. Secara umum, mitos ini muncul akibat kebudayaan populer, kehidupan sehari-hari dan lebih jauh lagi faktor-faktor sosiologi dan psikologi itu sendiri. Menurut Lilienfeld et al, inilah 10 mitos terbesarnya.

Mitos pertama : Kita Hanya Menggunakan 10% Otak Kita

Ini jelas salah. Otak bekerja secara totalitas sehingga tidak ada bagian otak yang tidak bekerja bagi orang yang normal. Mitos ini berasal dari psikolog William James satu abad yang lalu. Saat itu ia menulis kalau ia meragukan kalau rata-rata manusia mencapai sekitar 10% potensi intelektualnya. Dalam sebuah studi, saat ditanya “Sekitar berapa persen kekuatan otak potensial manusia yang menurut kamu dipakai sebagian besar orang?, ” sepertiga mahasiswa psikologi menjawab 10%. Dalam waktu lama, para motivator “berpikir positif” memperbesar mitos ini menjadi seolah sebuah fakta. Sebagai contoh, dalam buku How to be Twice as Smart, Scott Witt menulis “Jika kamu seperti orang kebanyakan, berarti kamu hanya memakai sepuluh persen kekuatan otakmu.” Selain itu terdapat juga daerah korteks diam yang menurut para ahli masa lalu tidak memiliki fungsi namun sekarang telah terbukti berperan penting untuk bahasa dan berpikir abstrak dan diganti namanya menjadi korteks asosiasi. Masyarakat awam juga mengambil pernyataan ilmuan kalau mereka belum mengetahui dengan pasti fungsi dari 90% bagian otak, lalu dijadikan seolah fakta bahwa 90% ini berarti tidak berfungsi. Akhirnya ada juga yang mengklaim kalau Albert Einstein yang bilang bahwa kecerdasannya hanya berasal dari 10% bagian otaknya. Walau begitu, tidak ada bukti kalau Einstein pernah mengatakan demikian.

Mitos Kedua : Lebih Baik Marah daripada Ditahan

Dalam sebuah survey, 66% mahasiswa percaya kalau lebih baik membiarkan marah itu lepas (katharsis) ketimbang menahannya, karena dapat mengganggu kesehatan. Film Anger Management tahun 2003 juga menyebarkan keyakinan ini dengan menyarankan seorang tokoh memukul bantal atau tas sebagai penyaluran kemarahan. Bahkan ada juga psikolog yang menyuruh kliennya berteriak atau melemparkan bola ke dinding saat mereka marah. Sayangnya, keyakinan ini sama sekali tidak didukung bukti ilmiah apapun kalau hal tersebut memang dapat meredakan agresi. Malahan hal tersebut justru akan meningkatkan agresi. Lebih jauh lagi, bermain sepakbola juga dapat meningkatkan agresivitas baik pemain maupun suporter.

Mitos Ketiga : Penyebab utama masalah kejiwaan adalah Kepercayaan Diri yang Rendah

Mitos ini juga dimunculkan oleh para motivator berpikir positif. Sebuah buku, Self-Esteem Games, memuat 300 aktivitas untuk membantu anak merasa nyaman dengan dirinya sendiri, seperti mengulang-ulang afirmasi positif yang menekankan keunikan mereka. Walau demikian, penelitian menunjukkan kalau kepercayaan diri tidak berhubungan kuat dengan kesehatan mental yang lemah. Dalam penelitian komprehensif  oleh Roy Baumeister et al yang meninjau lebih dari 15 ribu studi mengenai kepercayaan diri ke segala jenis variabel psikologi. Mereka menemukan kalau kepercayaan diri kecil sekali hubungannya dengan kesuksesan hubungan antar manusia, dan tidak berhubungan dengan pasti pada penyalahgunaan obat-obatan. Lebih jauh, mereka menemukan kalau kepercayaan diri berhubungan positif dengan prestasi di sekolah, tapi hubungan interaktif ini lebih condong pada prestasi di sekolah. Artinya, pengaruh prestasi sekolah dalam meningkatkan kepercayaan diri lebih kuat daripada pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi di sekolah. Fakta yang paling mengesankan adalah kepercayaan diri yang rendah tidak perlu dan tidak cukup untuk menyebabkan depresi.

Mitos keempat: Ingatan Manusia bekerja Seperti Kamera Video

Sudah jelas hal ini adalah mitos. Terlalu sering anda atau orang lain disekitar anda lupa akan sesuatu. Tapi 36% orang percaya kalau otak dapat merekam pengalaman secara sempurna layaknya kamera video. Hal ini disebabkan terutama kalau seseorang lupa, ia mungkin tidak sadar kalau ia lupa. Pikirannya menjadi kreatif dan menambal ingatan yang hilang tersebut dengan ingatan lain yang entah dari peristiwa apa yang masih ia ingat. Ini menunjukkan kalau sifat ingatan bukanlah reproduktif (menyalin apa yang kita alami) tapi bersifat rekonstruktif (menambal ingatan). Para ilmuan bahkan mampu membuat subjek penelitiannya percaya sepenuh hatinya kalau sebuah kejadian fiktif yang dibuat ilmuan, benar-benar terjadi.

Mitos kelima : Hipnotis adalah Kondisi Khusus yang berbeda dari kondisi sadar

Keyakinan ini muncul dari film dan dunia hiburan. Tapi penelitian menunjukkan orang yang dihipnotis dapat menolak dan bahkan menentang sugesti penghipnotis terutama dalam melakukan hal-hal yang berlawanan dengan prinsipnya seperti menyakiti orang yang mereka tidak sukai. Orang yang terhipnotis sepenuhnya dalam kondisi sadar. Pindai otak juga tidak menunjukkan adanya pola khusus di otak orang yang dihipnotis. Para ilmuan mampu membuat orang melakukan apa yang dilakukan oleh orang yang dihipnotis tanpa melakukan hipnotis. Dengan kata lain, hipnotis semata merupakan sebuah prosedur diantara banyak prosedur untuk meningkatkan respon seseorang pada sugesti.

Mitos keenam : Alat Pendeteksi Kebohongan (Poligraf) adalah Alat yang Akurat

Poligraf ditemukan tahun 1920an oleh psikologi William Moulton Marston. Alat ini pada dasarnya alat pengukur tekanan darah sistolik, karena ia percaya kalau saat orang berbohong, tekanan darah sistoliknya meningkat. Mesin ini kemudian disempurnakan dengan menambahkan pengukuran konduktansi kulit dan pernapasan. Selain hal ini belum tentu berhubungan, grafik poligraf yang dihasilkan sulit untuk dianalisa hingga sekarang. Ambil contoh, orang yang jujur tapi berkeringat banyak, dapat disalah sangka sedang berbohong. Belum lagi tidak adanya bukti kalau efek Pinokio (reaksi emosi atau fisiologi yang hanya terjadi saat seseorang berbohong) itu ada. Satu-satunya yang bisa ditunjukkan poligraf saat seseorang memakainya adalah bukti bahwa orang tersebut tegang atau tidak. Dengan kata lain, poligraf bukanlah alat pendeteksi kebohongan tapi alat pendeteksi ketegangan. Bagi para penjahat berdarah dingin dan psikopat, mereka dapat lolos dengan mudah lewat alat deteksi kebohongan ini. Dan sudah banyak orang yang tidak bersalah dihukum gara-gara mesin poligraf.

Mitos ketujuh : Dua Hal yang Berlawanan Saling Tarik Menarik

Maksud dari mitos ini adalah, dua orang yang memiliki hal yang bertentangan, dapat tertarik satu sama lain. Hal yang bertentangan ini bisa saja kepribadian, keyakinan dan penampilan. Film banyak mengeksploitasi ini. Cinta antara Putri dan Si Buruk Rupa, Cinta antara Ateis dan Pendeta, Percintaan antara jenderal jahat dan peri baik hati. Hal ini diperkuat lagi oleh pendapat Harville Hendrix, Ph.D. kalau hanya mereka yang berlawanan yang dapat saling tertarik. Sebaliknya, penelitian membuktikan Hendrix sepenuhnya salah. Lusinan bukti menunjukkan orang yang sama sifatnya lah yang lebih mungkin berpasangan. Kutu buku dengan kutu buku, anak punk dengan anak emo, anggota grop facebook dengan anggota grup yang sama, dsb. Jauh lebih banyak orang yang tertarik dengan sesama sifat daripada yang berlawanan sifat. Survey juga menunjukkan kalau kesamaan sifat ini penting bagi keharmonisan keluarga. Gampangnya seperti ini, semakin sesuai pendapat seorang tokoh politik dengan pendapat kita, semakin besar kemungkinan kalau kita menyukai tokoh tersebut.

Mitos kedelapan: Penderita Schizophrenia memiliki Kepribadian Ganda

Mitos di masyarakat menganggap kalau schizophrenia sama artinya dengan kepribadian ganda (multiple personality disorder – MPD). Dalam sebuah survey, 77% mahasiswa psikologi percaya kalau penderita schizophrenia adalah pemilik kepribadian ganda. Fim Me, Myself, and Irene yang diperankan Jim Carrey juga mengeksploitasi mitos ini. Ia didiagnosa menderita schizophrenia, padahal pada kenyataannya ia menderita kepribadian ganda. Pada kenyataannya, dua penyakit ini sangat berbeda. Penderita MPD memiliki dua atau lebih kepribadian dalam dirinya dalam satu waktu. Dan banyak ahli psikologi yang ragu kalau penyakit seperti ini benar-benar ada. Schizophrenia sebaliknya, memiliki fungsi psikologi yang terpisah-pisah, khususnya emosi dan berpikir. Bagi orang normal, apa yang kita rasakan dan pikirkan sekarang akan berhubungan erat dengan apa yang kita rasakan dan pikirkan beberapa saat lagi. Tapi bagi penderita Schizophrenia, pikiran dan emosi tersebut dapat berubah begitu cepat dan ekstrim. Kepribadiannya tetap sama, hanya saja emosi dan pikirannya yang tidak terprediksi. Akibatnya orang skizophrenia justru memiliki resiko rendah melakukan bunuh diri, mengalami depresi, ketakutan, penyalahgunaan narkoba, pengangguran dan tuna wisma. Wajar saja, bila sekarang ia merasa begitu sedih beberapa saat lagi ia menjadi sangat senang. Bagi orang normal, sekarang ia merasa begitu sedih, beberapa saat lagi mungkin ia akan bunuh diri atau depresi. Seperti kata Irving Gottesman, “penyalahgunaan istilah schizophrenia dalam merujuk kebijakan luar negeri Amerika Serikat, pasar saham atau ketidak sesuaian sesuatu dengan harapan seseorang tidaklah sama dengan masalah kesehatan umum dan penderitaan dengan penyakit paling sulit dipahami dari pikiran manusia ini.”

Mitos kesembilan : Bulan Purnama Menyebabkan Kegilaan dan Kejahatan

Mitos ini sudah sangat purba. Ia berasal dari masa saat manusia belum memiliki lampu listrik. Akibatnya orang senang saat malam hari terang oleh purnama. Mereka lebih aktif daripada malam biasa yang gelap. Sekarang hal tersebut sudah tidak teramati lagi, karena setiap rumah memiliki listrik dan tidak terlalu banyak orang terlalu memperhatikan bulan. Legenda dari Yunani Kuno dan Abad Pertengahan mengatakan adanya manusia serigala, vampire, dan monster menyeramkan saat bulan purnama. Tapi beberapa pihak mengklaim kalau kebiasaan ini tertanam secara tidak sadar pada diri manusia. Tahun 1985, dua psikolog memeriksa semua bukti penelitian yang ada mengenai pengaruh bulan, dan tidak satupun ada bukti kalau bulan berpengaruh pada kejahatan, kecenderungan bunuh diri, masalah kejiwaan, jumlah orang yang masuk rumah sakit jiwa atau telpon darurat. Penelitian lebih modern juga membantah adanya hubungan antara bulan purnama dengan bunuh diri, orang yang masuk rumah sakit jiwa, orang yang masuk UGD, dan gigitan anjing.

Mitos kesepuluh: Banyak Kriminal Berhasil Membela Diri dengan Mengaku Gila

Setelah memberi pidato tanggal 30 maret, 1981, Presiden Ronald Reagan muncul dari hotel Washington Hilton. Beberapa detik kemudian, enam tembakan terdengar. Satu mengenai agen rahasia, satu polisi, satu sekretaris James Brady dan satu mengenai presiden sendiri. Sang penembak adalah pria berusia 26 tahun bernama John Hinckley, yang jatuh cinta dengan artis Jodie Foster dan yakin kalau dengan membunuh Presiden, Foster akan tergugah dan jatuh cinta padanya. Tahun 1982, saksi ahli psikologi berdebat mengenai apakah Hinckley bersalah atau tidak karena alasan gila. Akhirnya juri memutuskan kalau Hinckley gila. Keputusan juri memicu protes publik. Pooling ABC menunjukkan 76% rakyat tidak setuju dengan keputusan tersebut. Dan dari sini mulailah mitos kalau dengan alasan gila, banyak penjahat yang berhasil lolos dari penjara. Mitos ini semakin diperkuat oleh film-film action yang menunjukkan antagonis pura-pura gila untuk menghindari hukuman. Namun keyakinan ini sama sekali salah. Data menunjukkan kalau pengajuan alasan gila di pengadilan berada di bawah 1%. Dan dari semua pengajuan ini, hanya 25% saja yang diputuskan memang gila. Lebih parah lagi, orang yang dinyatakan gila di pengadilan akan dikirim ke rumah sakit jiwa dan disana mereka menghabiskan waktu rata-rata 3 tahun sebelum diputuskan apakah ia harus ditahan lebih lama atau dilepaskan. Akibatnya bagi orang normal yang berhasil mengaku gila, tinggal di rumah sakit jiwa bisa jadi hal yang lebih menyiksa dari di penjara. Di penjara ia punya waktu yang jelas untuk bebas dan tidak perlu berpura-pura, di rumah sakit jiwa tidak.

MY GUITAR HERO, MY INSPIRATION, SOMEONE TO BEAT UP!


Hai hai! back to my blog!
Kali ini saya mau ngasi fakta-fakta tentang siapa gitaris-gitaris di dunia yang paling saya suka dan berusaha tiruin (setidaknya sampe saya dapat ciri khas sendiri..)

Mereka yang saya pilih ini  punya ciri khas dan kelebihan sendiri dalam main gitar (no wonder aight?)

dari mulai saya dulu smp, sampai sekarang ini..


langsung aja kita cek yaa siapa2 ajaa..


shazam! here it is! watch out 4 their licks!


1. jaman awal smp, please welcome yngwie j. malmsteen!
 

 yap, jaman awal  smp dulu saya di "dorong" supaya bermain cepat, cepat sampe bner2 cepat..
yngwie malmsteen ga bisa di pungkiri salah satu gitaris paling cepaat di dunia (bukan larinya tapi main gitarnya hhehe) dia pasti selalu pake  teknik arpeggio trus sweep picking.. parahnya dia pake gitar fender yang biasa dipake ngeblues atau jazz, bukan main cepat.. (emang gila si kawan ni). sampe sekarang dia masi solo album.

jujur saya ga terlalu ambil nada2 malmsteen, apalagi sekarang. tapi aku ga bisa nyangkal kalo arpeggio saya mungkin ampe sekrang sedikit terpengaruh sama si atok speed ini.. respect malmsteen!


2
. jaman pertengahan smp (menjelang akhir)     the cool one from avenged sevenfold, Synyster gates! 


yeah banyaaak kali gitaris yang suka ma syn gates terutama karena style dia main gitar di panggung.. mulai dari naik satu kaki, tremolo di lepasin, make gitar rendah, termasuk cara dia buat gitar dia berdengung ciri khas dia. (bahkan rambut sama jacketnya dah keren kali.
Gitar dia schecter, gitar metal modern, tapi dia custom jadi keren. pkoknya menurut saya dy gitaris yang paling stylish.


dia bermain cepat, tapi melodius. mungkin blum bisa dibIlang paling cepat, tapi dia emang bner2 berpengaruh di dunia metal modern. dia pake alternate picking kyk john petrucci (nanti tau petrucci siapa), arpeggio murni dari akord, trick2 tremolo yang keren,dan ngambil nada2nya pinter. 

kalo dari synyster gates, saya kebanyakan make buat aksi panggung atau style pas manggung. trus saya pingin ambil nada nada atau riff2 gitar dari dia. speednya juga banyak sampel2 yang saya tiruin terutama yang simpel. 

buat syn cuma satu kata baik dari style sama mainnya:
KEREEEN \m/


3. jaman akhir smp-awal sma, the most inspiring guitar hero for me, please stand out for the undeniable amazing, the mastermind of dream theater, John Petrucci!  


 Yap ini dia gitaris yang paling saya suka sepanjang masa. dia bakal terus masuk ke dalam daftar list gitaris yang aku suka.
john petrucci, pake gitar ernieball musicman, dia dikenal sebagai salah satu gitaris terbaik dunia, dan shredder no. 6 tercepat di dunia. (dewa ini, dewa)

ciri khas dia, main gitarnya ga rendah, selalu naikin kaki kalo mainin lick cepat, jarang pake tremolo, mainin ritem2 yg progress (baca:rumit) dan mungkin,, kalem.


cara main dia termasuk elegan, melodinya bagus bagus kali, soulnya dia punya ciri khas sendiri. dia seimbang dalam memakai teknik2 speed tapi yang paling unggul alternate picking dia yang cepet kali (diatas rata2) ini yang buat dia bisa bikin suara brrbrbrurruuru gitu dari gitarnya (hahaha dengerin deh pasti ngerti). dia terkadang make unsur2 orkestra di melodinya, ga terlalu mentingin teknik, tapi kejeniusan dalam buat melodi, intinya dia tau kapan harus nge speed, soul n sgala macem. oya dia juga kadang masukkin unsur jazz di melodinya. saya ambil nada2 dy terutama kromatiknya sama alternate picking dia (tapi ga secepet dia sih, belum). mungkin soundnya juga. salut selalu buat JP.. you rock dude!! 


4.  jaman awal sma, the one that can make guitar soaring unpredictable sound, please welcome, Steve Vai! 

Ini dia yg namanya vai, dia salah satu gitaris terbaik dunia juga (malah ada yg bilang peringkat satu) dia terkenal sebagai gitaris dengan teknik terlengkap. dia pake gitar ibanez jem. set panggungnya mewah dan biasanya dia solo.

cara mainnya EKSTRIM! gila dia pake tremolo gila2an, ngatur harmoni secara cepat, pemakaian mode lydian dikombinasikan sama teknik slide yg unik. satu lagi, tapping dia yang bner2 ngalir. trus penghayatan dia juga bagus.


sbnernya saya ga terlalu banyak niru dari vai. nada2 saya ga saya ambil dari dia. satu2nya yang saya ambil cuma tappingnya yg mnurut saya kurang ajar hhehe.. selain itu paling ga ada. tapi kita harus give it up lha sama vai. dia memang ga bisa di elakkan!


5. pertengahan sma. welcome to the jazz rock era! please close ur eyes for the genius of jazz rock, Allan holdsworth!


Oke Sbelumnya saya mau bilang banyaaaak kali gitaris jazz rock yang saya suka, contoh: GREG HOWE, TONY MACALPINE, AL DI MEOLA, dan lain-lain.
tapi yang mnurut saya bner2 mainnya luar biasa trus buat aku jatuh hati sama jazz rock ya si professor ALLAN HOLDsWORTH  Ini..


meskipun udah tua dan ga terlalu famous di mainstream, dia salah satu gitaris jazz rock yang paling di hormati. ciri khas dia melodi yang bner2 belok dan ga bisa di duga, penghayatan dia yang bkin kesel (dia main trkadang sambil tutup mata..) trus speed dia kombinasi sweep, alternate picking ma legato. hampir ga bisa bedain mana legato ma alternate p. dia karena halus kali mainnya. dia biasanya main akord kayak suara synth gitu. akordnya yg aneh nunjukin dia bner2 anggota LUAR BIASA JENIUS. dia make gitar headless, tapi kadang dia sering  pake gitar snythaxe (cek di internet)  trus biasanya main gitarnya ga rendah karna jarinya kayak genggam fret gitu.

 well saya ambil dari dia paling cuma melodi beloknya aja, lick2 jazzrocknya, mungkin sama legatonya yg keren itu. saya juga suka soul dia sama soundnya.  Saya harap saya bisa sampai main kayak si kakek jazz rock ini.. (amiin) 
6. masa kuliah. Waving the earmarks of fingers, the time has come to find some new beasts. But please step aside for the Italian tapping master, Danielle Gottardo!

Jaman saya kuliah memang sibuk dengan mencari ciri khas, saya iseng-iseng mencoba mencari gitaris apa yang cocok jadi panutan. Dan ternyata si orang Italia ini yang bisa lumayan mewakili sound nada dan teknik yang seimbang. Apa sih yang keren dari seorang Danielle Gottardo?

Dia bisa tapping 8 jari! Dengan distorsi! Ciri khas dia yang utama adalah tekniknya yang sangat unik dan hampir semua gitaris tidak bisa menirukannya. Dia menggunakan seluruh 8 jarinya untuk menunjukkan skillnya, dan yang lebih gilanya lagi, nada tappingnya ngejazz. Ini yang membuat saya tergila-gila sampai sekarang dengan gaya permainannya.
Dia pakai gitar fender merah, pickupnya khusus, dan cirri khas gitar dia punya headband di ujung kepala gitarnya untuk melakukan tekniknya. Dan saya juga menirunya dengan menggunakan headband juga. Untuk style dia manggung cenderung sangat ekspresif. Tangannya bisa kemana-mana dan sangat tidak bisa ditebak, konsep musik abstrak, nadanya sangat lembut tapi dia tau kapan harus mengeluarkan nada yang ekspresif. Dia sangat lihai dalam menggunakan teknik 8 finger tapping tersebut, dan merupakan juara guitar idol 2008 bersama Jack Thammarat (gaya permainan melodius). Yang pasti, Danielle Gotardo sudah memiliki fanbase, klinik dan juga site gitar serta signature series untuk dia sendiri. Nada yang jenius dan speed yang sangat berbahaya! Danielle Gottardo got my vote!

yap itu dia gitaris2 favorit saya. sbnernya masi banyak lagi, tapi mnurut saya best of the bestnya ya mereka. give it up for those guys!

kalo gitaris luar, saya juga suka : ANDI TIMMONS, BUCKETHEAD, SHAWN LANE.

kalo gitaris lokal saya mungkin suka: ANDRA, DEWA BUDJANA, TOHPATI, .dan BALAWAN!

Tidak ada yang tidak mungkin, bila percaya, percaya dan percaya.


 

psychology hints: dalam teori belajar kognitif kita juga mengenal MODELLING dimana proses terbentuknya perilaku berdasarkan pengamatan. Maka pada dasarnya dalam setiap hobi bahkan segala perilaku yang kita lakukan terkadang meniru hal-hal tertentu. Dalam hal ini, para gitaris yang menjadi panutan adalah pemberi modeling tersebut. Dan terjadilah proses pembelajaran kognitif yang efektif.

itu aja dulu yaa.. moga bisa jadi inspirasi! enjoy, take ur time, keep jazzin keep rock it out!