Sabtu, 18 Mei 2013

Cara Mencari Ciri Khas: Revelation for Entertainer

Seberapa penting sebenarnya mencari ciri khas?


Penting. Sangat penting.
Terutama buat para musisi, atau para entertainer, bahkan pesulap, koki, olahragawan, pembicara sampai psikolog pun butuh ciri khas.

Seberapa penting sebenarnya ciri khas itu? Sepenting kita menemukan jati diri kita, sepenting kita menemukan esensi ‘where do we belong’, sepenting kita menemukan euphoria kepercayaan diri kita sendiri.

Lebay? Tidak.

Coba kita pikir, jika Afgan punya suara sama persis seperti Candil Seurius, terus gimana kita mau bedain yang mana Afgan dan mana Candil? Hanya terkenal sekedar nama.

Berkaca dari alinea sebelumnya, nah sama dong layaknya gitaris, atau pianis, atau bassis atau pemain perkusi sekalipun. Ketika kita sama dengan yang lain, maka pada dasarnya kita bisa dibandingkan dengannya.

Kata Balawan, ada dua musisi yang sukses, yang pertama adalah musisi yang Jago Banget. Yang bener-bener udah virtuoso, yang hampir semua teknik dia bisa, nada udah lengket, solfegio udah pas, dan proporsi dia bermain sudah melebihi rata-rata. Then he’s successful. Yang bisa menirukan nada dari musisi lain not per not (contohnya ada pianis yang bisa persis mainin lagu-lagu Chopin)
Yang kedua adalah musisi yang Unik. Nah ni dia nih, kalau kita udah jadi musisi yang berbeda dari yang lain, kita ga akan bisa dibandingin –karena ga ada yang mainnya mirip kita—juga kita bisa lebih di cap musisi yang ini itu (misalnya kalau kita main drum pakai sarung, pas ditanya kita mainnya gimana, pasti orang-orang akan bilang kita mainnya pakai sarung. Easy aight?). nah, justru cirri khas ini yang akan jadi cirri khas kita.

Apa yang terjadi kalau kita meniru?
Boleh. Malah sebenarnya awal dari menemukan sendiri cirri khasnya, atau mungkin berspekulasi untuk dijadikan influence. Tapi apa jadinya kalau kita jadikan idola kita itu sebagai identitas kita?

Ini beberapa alasannya kenapa kita perlu nyari ciri khas:

  1. Supaya dapat ‘nama yang sebenarnya’
sakit gak sih ketika kita misalnya English debate, terus orang bilang gini: “gile men keren banget debate lo, sama banget kayak Vicario dari ITB” atau misalnya pas kita nyanyi dibilang: “ih bagus kali nyanyinya, suaranya mirip beyonce”
kapan kita dibilang dengan nama sendiri?
Coba bayangin gimana senengnya ketika kita denger orang bilang gini: “ituloh, si Lina, yang main bassnya sampai bassnya dibanting-banting” atau “ga kenal siapa si Anton? Itu tuh yang nyanyinya suka pakai syal terus suaranya melengking pakai falset tapi punya power”
Wah pasti kita baru ngerasa the real artist atau minimal a good entertainer..

2. Supaya gak disbanding-bandingin
Ketika ada si A dan si B, yang sama-sama main musik blues, mainnya persis, idolanya sama, tekniknya sama, nah pasti mereka bakal dibanding-bandingin, karena kita punya integritas sendiri. Sama mungkin analoginya kayak misalnya si A ngomong bahasa inggris pakai British accent sama si B yang ngomong American accent. Nah secara garis besarnya tentu mereka ga bisa dibandingin karena range atau zone yang jelas beda

3.Menjadi seorang ‘penemu’
Sakit juga tuh pernah dibilangin gini sama Baron: “daripada gue liat lu main kayak steve vai mending gue liat steve yang asli di youtube”
Nah itu dia maksudnya, dengan menemukan cirri khas, kita menemukan apa yang ingin orang tonton dari kita, dan jadi kesan sama mereka.

Nah lho, jadi gimana cara nyari ciri khas?
Ini hints yang diambil dari pengalaman, buku dan beberapa artikel:

  1. Tonton orang-orang yang unik
Jelas ya, dengan kita menonton orang yang unik, performer yang unik kita akan termotivasi untuk juga menjadi unik. Nah kalau udah dapat motivasi dan acuan pasti bisa yakin kalau kita bisa mendapat ciri

  1. Ambil sebanyak-banyaknya referensi
nah bayangin nih kalau kita nyanyi pakai style vokal Charlie ST 12 tapi cengkoknya pakai aksen jazz terus menggeram ala Blues Singer terus style berpakaian mirip koboy, dan dia akhirnya menjadi penyanyi jazz blues fusion. Uwwwwoooooowww
menambah banyak referensi = menambah banyak pilihan

  1. Sering ikut acara
Kita bisa sortir atau lihat nih, talent-talent local kita yang udah menemukan ciri khasnya yang udah mau mempromosikannya. Dari sini bisa jadi titik tolak belajar bagaimana sebenarnya mencari jati diri menjadi seorang performer. Sekalian nambah link atau channel, terus bisa gampang promosikan ciri khas kita.


  1. Jadilah yang berbeda, tapi bukan yang malu-maluin, melanggatr peraturan, atau malah mengiritasi penonton
Boleh sih jadi yang unik, tapi ga etis juga kan main piano pakai sarung sama singlet terus main di orkestra. Atau main piano kita pukul-pukul pakai palu.
Nah ini dia yang harus diperhatikan, kita harus peka tentang bagaimana cirikhas yang benar-benar ‘menjual’

  1. Pahami potensimu
Terkadang kita terlalu rendah diri, atau malah takabbur, ini harus dijaga supaya kita ga otomatis langsung nge-overestimate diri sendiri untuk jadi yang super beda. Emang benar kita butuh percaya diri, tapi pengendalian dan pengenalan diri sangat jauh lebih penting.





Jadi, Siapa Dirimu?

0 komentar:

Posting Komentar