Kamis, 11 April 2013

Menjadi Seseorang yang Profesional dan Berkomitmen

Psikolog, dokter, guru, polisi, auditor adalah beberapa contoh profesi yang ada di mana pun, dan profesi-profesi ini adalah profesi yang mulia. (Tentunya masih ada berbagai profesi lain, tetapi ijinkan saya hanya menuliskan beberapa saja, untuk menghemat waktu menuliskan catatan ini.) Ada usaha keras untuk mencapai target kompetensi yang diembankan pada profesi-profesi tersebut, dan biasanya ada pihak-pihak yang akan menimbang dan menilai kelayakan kompetensi itu di kemudian hari. Ijin praktik berpotensi dicabut, ijazah berpotensi dibatalkan, gelar berpotensi diambil kembali, jika terjadi penyelewengan terhadap kode etik profesi. Sedemikian ketatnya aturan yang diberlakukan di dalam organisasi profesi (seharusnya), semata-mata untuk melindungi dan mengingatkan anggotanya, agar tetap berada di jalur karir dan profesi yang benar. Namun, di dalam kenyataannya, senantiasa ada usaha pihak-pihak lain untuk menyalahgunakan profesi tertentu, untuk dan atas nama kepentingan pribadi dan golongan mereka. Psikolog dan dokter sebenarnya adalah profesi yang tidak saja berfungsi kuratif dan rehabilitatif (menyembuhkan, mengobati, memulihkan) tetapi juga berfungsi preventif (mencegah masalah dan gangguan, supaya tetap sehat, produktif, dan berkarir cemerlang). Akan tetapi, jika dipikir-pikir dan diingat-ingat, berapa banyak orang yang datang ke psikolog untuk berkonsultasi sebelum terjadinya masalah atau gangguan yang parah, atau datang ke dokter sebelum penyakitnya sukar ditangani lagi? Pengalaman praktik saya menunjukkan bahwa lebih banyak orang datang untuk menangani masalah yang masuk kategori cukup parah hingga parah sekali, ketimbang datang untuk berbincang-bincang tentang strategi pengembangan diri dan pencapaian prestasi. (kemungkinan juga karena praktik saya di bidang klinis, bukan di bidang pengembangan diri :D jadi lazimnya memang mereka datang untuk tindakan konseling dan psikoterapi atas masalah pribadi dan keluarganya).Terkait dengan profesi yang diemban, ada beberapa hal yang menguak di benak saya dan akan saya tuangkan di dalam tulisan ini lebih lanjut. Anggaplah ini sebagai pesan awal tahun bagi Anda sekalian.

Pertama, ingatlah baik-baik bahwa Anda memilih profesi yang sedang Anda tekuni saat ini. Pilihan itu seharusnya tidak dipaksakan orang lain, jadi janganlah mengeluh. Berjuanglah untuk menggapai predikat professional di bidang Anda, dan jadikan diri Anda teladan untuk kebaikan banyak pihak. Kembangkan diri Anda untuk kebaikan Anda sendiri, belajarlah tanpa henti, dan baktikan diri Anda untuk profesi Anda. Hargai dan junjung profesi Anda, yang merupakan bagian dari hidup Anda sendiri. Jabatan dan kedudukan dapat berakhir, profesi itu melekat hingga akhir hayat.






Kedua, ingatlah ikrar profesi Anda yang pernah Anda ucapkan di hadapan publik. Anda berjanji untuk tidak berpihak atas golongan atau kelompok tertentu, untuk kepentingan tertentu, dan atas nama orang atau pihak tertentu. Anda harus tetap menjunjung tinggi profesionalisme, menolong orang sesuai kapasitas Anda, berbagi ilmu secara profesional. Jangan gadaikan harga diri Anda, jangan jual nama baik Anda untuk sejumput uang, karir atau jabatan tertentu, ketenaran sesaat, demi membela orang yang salah, atau membenarkan orang yang berbuat keliru. Jangan sembarang menawarkan barang atau jasa untuk menguntungkan diri Anda sendiri (misalnya memberikan latihan tes bagi orang yang sedang melamar pekerjaan atau mendaftar masuk ke program profesi tertentu, walaupun uangnya lumayan menjanjikan, ingatlah baik-baik Anda pernah mengucapkan ikrar profesi). Jangan menjual seminar atau ceramah Anda demi mendapatkan uang banyak, walaupun isi seminar tidak sesuai dengan hasil penelitian (bahkan belum pernah menjalani proses penelitian yang ilmiah). Jangan mengobral pelatihan Anda untuk uang semata-mata, dan karenanya Anda menginjak-injak harkat dan martabat Anda sendiri. (misalnya mengobral pelatihan hipnotis 1 hari untuk keberhasilan di bidang ini dan itu padahal seharusnya Anda tahu bahwa pelatihan hipnoterapi itu membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan karena dasar teorinya harus dikuasai lebih dulu, atau pelatihan CBT yang jelas-jelas terapi dijual untuk umum, karena dianggap sekadar latihan untuk mengembangkan diri sendiri, padahal untuk menguasai CBT sendiri dibutuhkan waktu tahunan). Berhati-hatilah dalam memberi komentar di media massa, dan waspadailah pesan publik Anda, jangan sampai orang lain menyalahgunakan ucapan atau tulisan Anda untuk hal-hal yang menguntungkan mereka dan menjatuhkan orang lain. Apalagi saat ini jalur media terbuka lebar untuk mengenalkan siapa Anda, baik melalui surat kabar dan majalah, radio, televisi, ataupun internet. Saya pernah menolak dengan tegas stasiun televisi yang menawari saya untuk rekaman dalam rangka mengisi acara bulan Ramadhan dengan topik dampak puasa secara psikologis. Bukan karena saya tidak paham makna dan perilaku berpuasa, tetapi karena saya tidak merasa cukup berkompetensi untuk berbicara tentang hal tersebut, apalagi karena saya bukan seorang Muslim. Saya sarankan mereka mencari psikolog muslim saja, untuk kemaslahatan banyak pihak.  

Ketiga, sadari kapasitas kompetensi Anda. Bilamana Anda telah memenuhi standar kompetensi tertentu, kerjakanlah bagian Anda di bidang tersebut. Bila ada bagian lain yang kurang sesuai dengan kompetensi Anda, belajarlah untuk mencukupi bagian tersebut, sehingga Anda dapat disebut kompeten di bidang itu. Sementara itu, berikan kesempatan kepada orang lain atau pihak lain yang lebih kompeten dari Anda, belajar dan bergaullah dengan orang-orang yang memilih kompetensi mumpuni, untuk meningkatkan kompetensi Anda juga. 



Psychology Hints: Jangan ragu untuk mengejar pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi baru karena kita tidak pernah mengetahui kapasitas kita yang sesungguhnya sebelum kita mencoba. Jangan puas dengan daerah kenyamanan kita, bergeraklah, hadapilah tantangan, dan jadilah pribadi yang sukses bukan karena mendompleng nama orang lain atau institusi tertentu, tetapi karena kita dikenal sebagai orang yang mumpuni di suatu bidang. Saya sedang belajar dan masih akan terus belajar, semoga kita pun berminat serupa dengan saya.

http://psikologi.tarumanagara.ac.id/news_media/read/media_articles/menjadi-profesional-di-dalam-profesi-anda 

0 komentar:

Posting Komentar