Menurut Piaget, dasar dari belajar adalah aktivitas anak
bila ia berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya.
Pertumbuhan anak merupakan suatu proses sosial. Anak tidak berinteraksi dengan
lingkungan fisiknya sebagai suatu individu terikat, tetapi sebagai bagian dari
kelompok sosial. Aktivitas mental anak terorganisasi dalam suatu struktur
kegiatan mental yang disebut ”skema” atau pola tingkah laku.
Dalam perkembangan intelektual ada tiga hal penting yang
menjadi perhatian Piaget yaitu struktur, isi dan fungsi.
a1. Aspek struktur
Ada hubungan
fungsional antara tindakan fisik, tindakan mental dan perkembangan berfikir
logis anak-anak. Tindakan tindakan menuju pada perkembangan operasi-operasi,
dan selanjutnya menuju pada perkembangan struktur-struktur. Struktur ynag juga
di sebut skemata atau juga biasa disebut dengan konsep, merupankan organisasi
mental tingkat tinggi. Struktur intelektual terbentuk pada individu waktu ia
perlu interaksi dengan lingkungannya. Strktur yang terbentuk lebih memudahkan
individu menghadapi tuntutan yang makin meningkat dari linkungannya.
Dengan diperolehnya suatu sekemata berarti teklah terjadi suatu perubahan
dalam perkembangan intlektual anak.
b2. Aspek isi
Yang
dimaksud isi disini ialah pola prilaku anak khas yng tercermin pada respon yang
diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang di hadapinya.
Perhatian piaget tertuju pada isi pikiran anak, misalnya perubahan anak dalam
kemampuan penalaran semenjak kecil hingga besar, konsepsi anak tentang alam
sekitarnya yaitu pohon-pohon, Matahari, bulan dan konsepsi anak tentang
beberapa peristiwa alam seperti bergeraknya awan dan sungai. Kemudian perhatian
di tujukan lebih dalam lagi yaitu analisis proses-proses yang melandasi dan
menentukan isi pikiran anak itu.
c3. Aspek fungsi
Fungsi adalah
cara yang di gunakan organisme untuk membuat kemajuan intelektual. Perkembangan
intelektual didasrkan pada 2 fungsi yaitu organisasi dan adaptasi. Organisasi
memberikan organisme kemampuan untuk mensistimatikkan atau mengorganisasikan
proses-proses fisik atau proses-proses psikologis menjadi sistem yag teratur
dan berhubungan. Dengan organisasi, struktur fisik dan struktur psikologis
diintegrasikan menjadi struktur tingkat tinggi. Fungsi ke dua yang melandasi
perkembangan intelektual adalah adaptasi. Semua organisme lahir dengan
kecendrungan untuk menyesuaikan diri atau beradaptsi pada lingkungan. Cara
adaptasi ini berbaeda antar organisme yang satu dengan organisme yang lainnya.
Adaptasi terhadap lingkungan di lakukan melalui dua peroses yaitu asimilasi dan
akomodasi. Dalam proses asimilasi seseorang menggunakan stuktur atau kemampuan
yang sudah ada untuk menanggapi masalah yang di hadapi dalam lingkungannya.
Dalam proses akomodasi seseorang memrlukan modifikasi struktur mental yang ada
dalam mengadakan respon terhadap tantangan lingkungan
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan
persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah
ada dalam pikirannya. Asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang
menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru dalam skema
yang telah ada. Proses asimilasi ini berjalan terus. Asimilasi tidak akan
menyebabkan perubahan/pergantian skema melainkan perkembangan skema. Asimilasi
adalah salah satu proses individu dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan
diri dengan lingkungan baru pengertian orang itu berkembang.
Akomodasi. Dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman baru
seseorang tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang baru dengan skema yang
telah dipunyai. Pengalaman yang baru itu bisa jadi sama sekali tidak cocok
dengan skema yang telah ada. Dalam keadaan demikian orang akan mengadakan
akomodasi. Akomodasi tejadi untuk membentuk skema baru yang cocok dengan
rangsangan yang baru atau memodifikasi skema yang telah ada sehingga cocok
dengan rangsangan itu.
Bagi Piaget
adaptasi merupakan suatu kesetimbangan antara asimilasi dan akomodasi. Bila
dalam proses asimilasi seseorang tidak dapat mengadakan adaptasi terhadap
lingkungannya maka terjadilah ketidakseimbangan (disequilibrium). Akibat
ketidakseimbangan itu maka terjadilah akomodasi dan struktur kognitif yang ada
akan mengalami perubahan atau munculnya struktur yang baru. Pertumbuhan
intelektual ini merupakan proses terus menerus tentang keadaan
ketidakseimbangan dan keadaan setimbang (disequilibrium-equilibrium).
Tetapi bila terjadi kesetimbangan maka individu akan berada pada tingkat yang
lebih tinggi daripada sebelumnya (equilibrasi).
0 komentar:
Posting Komentar