Kamis, 20 Maret 2014

Dinamika dalam Dunia Pedagogi: Apa Saja yang Terjadi dalam Proses Terciptanya Pedagogi?


1. Statis vs Dinamis
Persyaratan guru ada yang cenderung statis dan yang yang dinamis. Persyaratan yang cenderung ststis, berupa persyaratan formal yaitu : kualifikasi akademik dan sertifikat guru. Persyaratan yang bersifat dinamis yaitu kompetensi subtantif, karena harus menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetyahuan, teknologi, dan perkembangan masyarakat. Upaya memenuhi persyaratan yang dinamis ini sangat tergantung pada prakasa lembaga dan inisiatif penyandang profesi guru itu sendiri.
Era Transisi
Pendidikan merupakan mekanisme penting untuk mencapai tujuan pembangunan. Dalam proses transisi menuju masyarakat ekonomisberbasis TIK semakin dirasakan kebutuhan akan penciptaan dan desiminasi pengetahuan. Pada era transisi ini, sekolah dan lembaga pendidikan tinggi8 harus bermetamorfosis agar tidak mengalami kemunduran di tengah-tengah tekanan yang makin kompetitif. Jka tidak, sekolah dan perguruan tinggi akan tertinggal akan kemjuan ekonomi berbasis penegetahuan.
            Istilah pedagogi tidak hanya berkaitan dengan strategi atau gaya mengajar dalam makna interaksi guru siswa semata, melainkan mengalami perluasan makna, karena berkaitan dengan tanggung jawab guru untuk melampaui peran tradisional mereka, memperluas ruang lingkup kerja mereka dalam berpartisipasi aktif untuk kemajuan pengetahuan, serta peran yang diberikan kepada TIK untuk bertindak sebagai mediasi artefak munculnya sistem jaringan pendidikan, mendukung kolaborasi secara peer-to-peer, termasuk otonomi pembelajaran dan rasa bertanggng jawab untuk belajar.
 2. Esensi Pedagogi Transformatif
Dengan pedagogi transformatif, konstruksi sosial kurikulum dipahami sebagai seperangkat nilai-nilai dan keyakinan yang mencerminkan esensi anak didik sebagai makhluk transformasional, bukan sekedar dipersepsi sebagai interaksi antar merekan dan guru. Konsekuensi dari perubahan ini adlah pengenalan kembali bentuk-bentuk baru pedagogi diakaitkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pedagogi transformatif harus memilki agenda bagi proses penciptaan pengetahuan, fasilitas, hubungannya dengan kekuasaan, serta kurikulum berbasis produk ilmu pengetahuan itu sendiri.
            Era TIK inipun mendorong penyempurnaan proyek-proyek global berskala besar di bidang teknologi pendidikan.
 3. Resolusi Konflik
Pendidikan bukan menjadikan wahana trasformasi ideologi perlawanan, melainkan mestinya banyak yang menawarkan resolusi konflik. Siswa mestinya berpikir alternatif untuk tidak selalu menampilakan tindakan demontratif, kecualai resolusi dialogis benar-benar macet.
 4. Komunitas Praktik
Aplikasi TIK dalam pembelajaran telah memberi pemaknaan baru pada pedagogi. Meski ada perwarnaan baru, namu n esensi pedagogi tetap tidak keluar dari kesejatiannya, antara lain :
  • Pedagogi kerja, diamana siswa belajar dengan membuat produk yang bergunua atau menyediakan layanan yang bermanfaat.
  • Pembelajaran kooperatif, dimana kegiatan mengajar dan belajar dilakanankan berdasarkan kerjasama dalam proses yang produktif.
  • Pembelajaran berbasis penyelidikan, dimana kagiatan ini dapat dilakukan dengan metode trial dan error yang melibat kelompok kerja, dll
  • Metode kerja ilmu pengetahuaan alam atau sains, khususnya kegiatan pembelajaran dengan pendekatan induktif, pendekatan ilmiah, dsb.
  • Pembelajaran berbasis atau berpusat pada minat siswa belajar dan rasa ingin tahu mereka.
 5. Objek dan Instrument
Pedagogi transformatif tidak hanya berkaitan dengan transformasi pembelajaran dalam konteks sosial di sekolah, melainkan berangkat dari konteks sosial itu sendiri. Kapasitas  pedagogi tansformatif muncul dari sinergi antara ketersediaan sumber daya dan komitmen untuk membawa proyek-proyek yang bermakna bagi komunitas manusia untuk hidup. Dalam hal ini objek pedagogi transformatif mengambil dasarnya metodologi inovatif, yang berperan sebagai artefak konseptual untuk menyeberangi batas-batas strategi pembelajaran disatu sisi dan manajemen transformasi berkelanjutan pada tingkat induvidu, kelompok, dan organisasi di sisi lain.
6. Multivarian Model
Teori pedagogi trasnformatif telah bermetamorfosis menjadi banya varian antara lain teori model jaringan integratif, teori model pembelajaran ekspansif, teori model penciptaan pengetahuan, teori model praktis komunitas praktis, dan teori model bangun pengetahuan.
 7. Membatasi Siswa
Belakangan ini pola interkasi guru dengan siswa bukan hanya membatasi kesempatan sisiwa membuat dan mengkreasi  bahasa secara bebas, namun juga membatasi kemampuan siswa untuk terlibat lebih jauh dalam belajar hingga tatanan kemampuan berpikirtingkat tinggi.
 8. Studi Longitudinal
Kerangka kerja membantu guru-guru memilih dan mengembangkan strategi yang sesuai untuk apa mereka mengajar dan variabel gaya pendekatan mengajar sesuai dengan latar belakang murid-murid mereka.


sumber: Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi oleh Prof. Dr Sudarwan Danim

0 komentar:

Posting Komentar