1.Empathy : merasakan apa yang dirasakan peserta, melihat
situasi sebagai mana mereka melihatnya., berada dan bersatu dengan peserta.
2. Kewajaran : bersikap jujur, apa adanya, wajar, terus
tarang, konsisten, terbuka.
3.Respek : mempunyai pandangan positif terhadap peserta,
mengkomunikasikan kehangatan, perhatian, pengertian ; menerima orang lain
dengana penghargaan penuh ; menghargai perasaan, pengalaman, dan kemampuan
mereka.
4.
Komitmen dan Kehadiran : menghadirkan diri secara penuh
; siap menyertai kelompok dalam segala keadaan.
5. Mengakui Kehadiran Orang Lain : tidak
menonjolkan diri, mengakui adanya orang lain,
6. Membuka diri : menerima keterbukaan orang
lain, dan secara aktif mengungkapkan diri kepada orang lain, mengenalkan diri
kepada kelompok.
Sikap pembimbing dewasa yang
dipandang sesuai dengan karakteristik orang Indonesia (Lunandi, 1993 : 19)
yaitu:
1. Tidak menggurui : sikap menggurui dapat
dirasakan oleh peserta sebagai meremehkan. Misalnya ucapan ”Anda salah,
mestinya begini”.
2. Tidak menjadi ahli, tidak terpancing untuk
menjawab semua pertanyaan.
3. Tidak memutus bicara.
Jika ada pertanyaan yang
bertele-tele, pembimbing bisa mengatakan ”Kawan-kawan sudah ingin mengetahui
inti pertanyaan anda”
4. Tidak berdebat.
5. Tidak deskriminatif.
6. Variasi (kegiatan tidak menonton).
7. Pandangan (menyeluruh).
8. Tangan (jangan tolak pinggang, jangan
dimasukkan dalam saku celana, dll).
9. Langkah (tidak mondar-mandir).
10. Senyum (merupakan tanda kemarahan dan
keakraban dengan peserta).
11. Pakaian (rapi, tidak jauh berbeda dengan
peserta).
Sumber: iraatikazahra.blogspot.com